Pontianak Today – Banyak sajian makanan yang dihidangkan saat perayaan Tahun Baru Imlek, termasuk camilan.
Selain memiliki rasa yang nikmat, camilan khas Imlek juga memiliki maknanya tersendiri. Penasaran apa saja? Yuk, simak tiga camilan populer khas Imlek beserta maknanya berikut ini.
- Gula Melon
Gula melon adalah camilan tradisional di wilayah utara Tiongkok, terbuat dari gula malt yang dicampur dengan jagung kuning rebus.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa gula melon disajikan pada hari ke-23 bulan ke-12 berdasarkan penanggalan lunar. Menurut legenda rakyat Tiongkok, pada hari tersebut, Dewa Dapur akan melaporkan kehidupan dan perbuatan sehari-hari masyarakat kepada Kaisar Giok di surga.
Oleh karena itu, masyarakat mempersembahkan gula melon yang lengket dan manis kepada Dewa Dapur dengan harapan agar sang dewa dapat menyampaikan laporan manis ke surga dan berkah untuk tahun baru yang damai. Itu sebabnya juga gula melon secara tradisional disajikan pada hari tersebut di Tiongkok karena melambangkan doa untuk tahun depan yang aman dan manis.
- Jeruk Keprok
Tentunya sudah tidak asing lagi dengan buah berwarna oren yang identik pada perayaan Imlek ini. Jeruk keprok terkenal dengan kulitnya yang tipis, rasanya yang manis, dan harganya yang murah.
Mengunyah jeruk saat perayaan Tahun Baru Imlek dipercaya melambangkan tahun yang penuh dengan kegembiraan.
- Kesemek Kering
Setiap bulan Oktober, saat buah kesemek telah matang, buah kesemek melewati proses panjang yaitu dikupas, dikeringkan, dan diperas. Proses tersebut dilalui agar buah kesemek dapat dijadikan camilan tradisional Tiongkok.
Dalam budaya Tiongkok, buah kesemek melambangkan keberuntungan. Kesemek kering sendiri memiliki rasa manis seperti jeli.
Itulah tiga camilan populer yang sering disantap saat Tahun Baru Imlek.