Hi!Pontianak – Stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi ternyata bisa dipulihkan dengan daun kelor.
Hal tersebut telah dilakukan Warga Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, mereka mengolah daun kelor menjadi bahan makanan bagi balita dalam menekan angka stunting di daerah itu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro mengatakan, warga kelurahan itu mempunyai inovasi untuk menurunkan stunting lewat pengolahan daun kelor menjadi bahan makanan untuk diberikan kepada anak-anak.
Bahkan, kata dia, cara tersebut mampu menurunkan angka stunting secara drastis hingga 50 persen dalam kurun waktu satu tahun di kelurahan itu. Pada 2020, angka stunting di Kelurahan Pal Lima tercatat sebesar 14 persen. Kemudian pada 2021 berhasil ditekan menjadi tujuh persen.
“Daun kelor ini cepat tumbuhnya, tinggal diambil daunnya diseduh dan diolah. Misalnya menjadi bubur atau agar-agar sebagai asupan makanan bagi anak-anak,” ujarnya Senin kemarin, 23 Mei 2022.
Ia mengatakan, daun kelor mempunyai kandungan mineral dan vitamin. Bahkan, kalium yang ada pada daun kelor tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan buah pisang. Oleh sebab itu, Multi menilai inovasi yang dilakukan Kelurahan Pal Lima dinilainya tepat dalam rangka menurunkan angka stunting.
“Apalagi daun kelor mudah didapat dan ditanam oleh masyarakat. Berawal dari salah satu RW di Kelurahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat memunculkan inovasi yang mana setiap rumah menanam daun kelor,” ucapnya.
Daun kelor yang diolah menjadi bahan makanan diyakini mampu menurunkan angka stunting di kelurahan tersebut karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Hal ini dinilainya sebagai salah satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk percepatan penurunan stunting dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar. Meskipun menurutnya memang masih banyak faktor lain yang juga bisa mempercepat penurunan stunting.
“Namun yang terpenting memang harus diperhatikan yakni asupan gizi bagi ibu hamil dan bayi,” tutupnya.