Pontianak Today – Masyarakat Melayu di Kalimantan Barat mempunyai hidangan minuman khas yang hampir menyerupai jamu, yakni air serbat. Namun, yang membedakannya dengan jamu adalah air serbat memiliki rasa manis dan agak pedas.
Air serbat atau yang dikenal dengan istilah ‘minuman pengusir tamu’ ini seringkali disajikan setelah jamuan makan atau syukuran, seperti pada tradisi Saprahan. Air serbat juga dikenal sebagai hidangan terakhir atau hidangan penutup.
“Air serbat khas Melayu Kalimantan Barat ini sebagai pengusir tamu dalam tradisi Saprahan, jamuan makan yang melibatkan banyak orang yang duduk di dalam satu barisan, saling berhadapan dalam duduk satu kebersamaan, dialas dengan kain putih maupun hijau yang membentang panjang dan ada yang ditumpuk pada satu talam (baki yang tidak berkaki). Para undangan dilarang mengambil bagian yang bukan di hadapannya,” dikutip dari akun Instagram @anak_mak_ngah.
Istilah ‘pengusir tamu’ pada minuman air serbat bukan berarti disajikan untuk segera mengusir tamu yang datang, melainkan menandakan bahwa segala sesi rangkaian acara sudah selesai dan tamu dipersilakan untuk meninggalkan tempat acara.
Minuman yang memiliki cita rasa unik ini terbuat dari rempah-rempah khas, seperti kayu sepang, serai, daun pandan, jahe, cengkeh, kayu manis, kapulaga, pala, kembang pekak, dan adas manis yang dicampur ke dalam air dan gula.
