Tuesday, December 10, 2024
spot_img

Remaja Asal Singkawang Diduga Terinfeksi Cacar Monyet, Diisolasi di RSUD Soedarso

Hi!Pontianak – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi, mengatakan pihaknya menemukan satu orang remaja asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat, yang dinyatakan suspek cacar monyet atau monkeypox.

Saat ini yang bersangkutan, kata Hary Agung, telah dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak. “Suspek cacar monyet, sekarang sudah ditangani di RSUD Soedarso,” kata Hary saat dihubungi, Jumat, 17 Juni 2022.

Hary Agung mengatakan cacar monyet ini dapat menginfeksi orang lain dengan percikan air liur atau luka penderita. Maka dari itu diambil langkah isolasi. “Tapi untuk memastikan terinfeksi cacar monyet atau tidak, pasien akan dilakukan pemeriksaan laboratorium,” ungkapnya.

Ia menerangkan, suspek tersebut ditemukan pada Rabu, 15 Juni 2022. Penularan cacar monyet berasal dari bintang seperti seperti tikus, tupai dan kera. “Bisa karena gigitan dan cakaran,” terangnya.

Penyakit ini, kata dia, memiliki gejala seperti bintil berisi air agak banyak di bagian tubuh, infeksi, nyeri demam, dan menggigil dan bisa sembuh dengan sendirinya. “Kalau dia demam harus diobati. Tapi tidak menyebabkan kematian,” ucapnya.

Monkeypox sendiri adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).

Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan ‘monkeypox’. Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia. (Teri)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular