Hi!Pontianak – Pengendara Vespa memiliki rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang sangat erat. Itu berlandaskan pada kecintaan dan hobi yang sama terhadap skuter Vespa.
Mereka akan saling tolong jika ada Vespa yang rusak atau mogok, dimanapun berada. Kata solidaritas pun berulang kali disebut Anes, salah satu anggota Komunitas Vespa Suka-Suka Pontianak saat dijumpai oleh tim Hi!Pontianak di markas komunitas ini, di bengkel miliknya, di Jalan Putri Dara Nante,
Komunitas Vespa Suka-Suka adalah komunitas Vespa klasik, yang berdiri sejak 19 Januari 2016. Anes, salah satu anggota sekaligus koordinator markas, mengatakan, komunitas ini membebaskan anggotanya, tanpa keterikatan. Awalnya perkumpulan ini bernama Komunitas Vespa Kuburan.
“Terbentuknya itu awal-awalnya ngumpul di bengkel ini, terus namanya itu dulunya KVK, Komunitas Vespa Kuburan, karena bengkel tempat kami ngumpul ini, di depan kuburan. Tapi karena banyak yang mengalami kecelakaan, namanya diubah jadi Komunitas Vespa Suka-suka,” ungkapnya.
Saat ini anggota Komunitas Vespa Suka-suka ini berjumlah 50 orang, dengan berbagai usia, mulai dari usia pelajar hingga usia di atas 60 tahun. Usia Vespa yang dimiliki setiap anggota pun bermacam-macam, mulai dari Vespa tahun 1950 hingga produksi tahun 2000-an.
“Itu usia motornya, enggak jadi masalah. Usia anggotanya juga enggak jadi masalah. Jadi usia bukan masalah buat kami, siapa aja bisa gabung,” ujarnya.
Anes sendiri memiliki Vespa tahun 1980, yang dikenal dengan Vespa Bajaj. Bersama Vespa-nya ini, ia telah melakukan perjalan hingga ke Kalimantan Tengah.
Untuk mengisi kegiatan, Anes mengatakan, setiap bulannya ia bersama anggota lainnya, melakukan touring jarak dekat, untuk menguji ketahanan Vespa dan fisik pengendara.
“Sebulan sekali, kita melakukan touring untuk menguji ketahanan Vespa. Perawatan mesin, harus dipanaskan. Jarak tempuh tidak jauh, sekitar 20 sampai 30 kilometer. Dari Pontiank sampai Mempawah. Nanti kalau sudah mantap, baru ke Singkawang, ke Sambas. Baru-baru ini kita habis dari ke Peniti untuk uji ketahanan,” ujarnya.
“Kadang-kadang fisiknya kuat, tapi mentalnya lemah. Seperti kemarin touring ke Ketapang dengan kondisi jalan yang jelek itu, banyak pengendara mentalnya lemah. Jadi setiap bulan itulah kita lakukan touring yang dekat-dekat untuk pemanasan,” paparnya.
Tidak hanya berkendara, di sekitar wilayah Kalimantan Barat, Anes menuturkan, dirinya dan anggota lainnya juga pernah melakukan touring paling jauh hingga menyusuri negara tetangga, Malaysia.
“Ke Kuching paling jauh. Agustus kemarin itu, saat perayaan hari kemerdekaan. Dari sini kurang lebih 16 jam ke Malaysia,” katanya.
Bisa menyusuri hingga negara tetangga, Anes menuturkan, perawatan paling penting agar Vespa klasik ini tetap terjaga, adalah dengan terus membawa Vespa melakukan pemanasan jarak dekat.
Selain itu, ia menuturkan, perawatan Vespa klasik ini lazimnya seperti motor pada umumnya, yang hanya mengganti oli, aki dan perawatan umum lainnya.
Setelah melalui perjalan bersama-sama kurang lebih 3 tahun, untuk pertama kali sejak dibentuk, Anes mengatakan, Komunitas Vespa Suka-suka akan mengadakan syukuran, dalam rangka meginjak usia 3 tahun.
“Tahun depan komunitas ini akan menginjak usia 3 tahun. Kita ingin mengadakan syukuran bersama para anggota di Medan Kerang. Hanya syukuran biasa, tidak ada touring, karena ini pertama kalinya. Kalau touring pun mungkin nanti bulan delapan (Agustus 2020), komunitas Vespa ini akan ke Bali. Untuk menghadiri pertemuan Vespa dunia,” terangnya.