Hi!Pontianak – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta tenaga kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan untuk tidak meresepkan atau menjual obat-obat dalam bentuk sediaan cair/sirop. Larangan ini diambil lantaran banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.
Hal ini lantas membuat para orang tua kebingungan dan bertanya-tanya, apa yang harus dilakukannya jika anak tiba-tiba sakit. Mengingat, saat ini cuaca juga sedang tidak baik sehingga mulai banyak anak yang mengalami demam, batuk, dan pilek.
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Barat dr. Rifka, menyebut kebanyakan kasus demam pada anak sebenarnya bisa diatasi tanpa penggunaan obat-obatan. Sebab, demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh alami untuk mengusir virus.
“Sebenarnya harus dimengerti dulu arti demam. Demam adalah mekanisme badan untuk melawan pirogen yang masuk ke badan bisa itu virus, bisa itu bakteri. Kalau demamnya ringan, beri anak banyak minum (air putih) dan lingkungan yang nyaman, biasanya demam akan turun kok,” kata dr. Rifka saat dihubungi Hi!Pontianak, Jumat, 21 Oktober 2022.
Terkait obat sirop yang dilarang, dr. Rifka menyoroti banyaknya masyarakat yang terbiasa memberikan obat pada anak ketika mengalami sakit ringan, seperti batuk, pilek, dan demam. Bahkan sebagian besar orang tua memberikan antibiotik pada anak tanpa anjuran dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
“Sebenarnya bukan zat aktif parasetamolnya yang bermasalah, tapi pelarut siropnya yang terduga terkontaminasi. Sehingga semua sediaan cair baik drop maupun sirop disarankan untuk dihindari dulu sebisa mungkin,” ungkapnya.
Padahal jika anak mengalami demam, kata dr. Rifka, orang tua bisa memberikan kompres hangat yang lebih aman atau untuk pengganti parasetamol sirop/cair. Bisa pula memberikan obat tablet yang dipuyerkan (dihaluskan).
“Solusinya obat demam dipuyerkan. Jika anak demam, orang tua bisa memberikan perawatan sederhana di rumah seperti memakaikan baju yang tipis, istirahat cukup, dan berikan asupan cairan lebih sering seperti air putih atau ASI pada bayi. Bila perlu, berikan kompres atau mandi air hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya perlahan,” pungkasnya.