Saturday, September 21, 2024
spot_img

KJRI Kuching Pulangkan TKW yang Depresi Usai Melahirkan, Gajinya Dilarikan Suami

Hi!Pontianak – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) memulangkan seorang perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang melahirkan dan mengalami depresi, dari rumah sakit di Sarawak, pada 30 Juni 2022.

Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Kuching, Raden Sigit Witjaksono, mengatakan perempuan berinisial UH tersebut mengalami depresi usai melahirkan bayinya.

Ibu berusia 46 tahun tersebut sudah bekerja di Sarawak kurang lebih 10 tahun. Ia bekerja sebagai buruh pabrik, tanpa memiliki dokumen yang resmi di sana.

Sigit mengatakan UH depresi karena diduga mendapat tekanan, tak memiliki dokumen perjalanan yang sah, tak ada teman atau keluarga yang menemani saat di rumah sakit, serta gaji yang didapat selama bekerja dibawa lari oleh suaminya.

Dirinya merantau ke Sarawak selama kurang lebih 10 tahun. Penyebab depresi juga tidak dapat dipastikan, mungkin karena tekanan, di mana yang bersangkutan tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah. Keberadaan suaminya sampai saat ini tidak diketahui. Hilang kontak. Menurut keterangan yang bersangkutan, dirinya digaji, namun gajinya dibawa suaminya yang hilang,” jelas Sigit kepada Hi!Pontianak, pada Jumat, 1 Juli 2022.

KJRI Kuching Pulangkan TKW yang Depresi Usai Melahirkan, Gajinya Dilarikan Suami (1)
Petugas Imigrasi Malaysia dan staf KJRI Kuching membantu pemulangan ibu dan bayi yang sempat dua bulan dirawat di Rumah Sakit Sibu Sarawak. Foto: Dok Hi!Pontianak

UH merupakan warga Kalbar, yang berdomisili di Kabupaten Sanggau. Kondisi UH pada saat itu cukup memprihatinkan. Ia mengalami depresi berat, setelah melahirkan anak di Rumah Sakit Sibu Sarawak, pada 11 April 2022.

“KJRI Kuching membantu pemulangan atau repatriasi seorang ibu asal Sambas yang kini keluarganya berdomisili di Sanggau. Karena yang bersangkutan tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah, maka pihak Hospital Sibu menyerahkannya kepada pihak Imigrasi Sibu,” paparnya.

Namun karena melihat kondisi UH yang perlu perawatan lanjutan, pihak Imigrasi Sibu berkoordinasi dengan KJRI Kuching, dan menyerahkan mereka untuk dibantu proses kepulangannya.

Baca Juga

21 Warga Nusa Tenggara Dijanjikan Gaji Rp 4 Juta untuk Bekerja Ilegal di Malaysia

2 Narapidana di Pontianak Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Kalbar

Saat ini, kata Sigit, ibu UH bersama bayinya dinyatakan kondisinya semakin membaik, dan dapat dikeluarkan dari Rumah Sakit, serta dapat dipulangkan ke Indonesia, setelah selama 2 bulan menjalani perawatan di Rumah Sakit Sibu.

“Selama menjalani perawatan tersebut, yang bersangkutan terpaksa dipisahkan dari bayi yang baru dilahirkannya, karena keduanya membutuhkan perawatan secara intensif,” ucap Sigit.

Menurut UH, selama dirinya dirawat di rumah sakit, tidak ada satupun temannya yang menjenguknya, bahkan yang bersangkutan juga tidak dapat menghubungi keluarganya di Indonesia, karena hilang kontak. Hal tersebut menyebabkan yang bersangkutan telantar di rumah sakit.

Atas laporan dari Rumah Sakit Sibu, KJRI Kuching mengunjungi yang bersangkutan dan bayinya pada 18 Mei 2022 untuk mewawancarai, dan pengambilan biometrik. Namun data yang bersangkutan tidak terdapat dalam sistem keimigrasian Indonesia.

“KJRI Kuching terus berupaya menelusuri, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sanggau, dan Sambas, untuk menelusuri keberadaan keluarganya. Keluarga yang bersangkutan akhirnya berhasil ditemukan, yang saat ini berdomisili di Sanggau. Pihak keluarganya menyatakan bersedia menerima yang bersangkutan dan bayi perempuan yang baru dilahirkan yang bersangkutan,” terangnya.

Pada saat tiba di perbatasan Tebedu-PLBN Entikong, UH diserahkan langsung ke keluarganya, disaksikan oleh Dinas Sosial Sanggau dan Pos Pelayanan BP2MI Entikong, serta Tim Satgas Pemulangan WNI PLBN Entikong.

“Yang bersangkutan sempat histeris setelah bertemu dengan saudaranya, karena sudah lama tidak bertemu. Selanjutnya, pemulangan yang bersangkutan dari PLBN Entikong ke Sanggau difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Sanggau,” tukasnya. (Teri)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular