Hi!Pontianak – Dalam 3 pekan terakhir, kasus konfirmasi COVID-19 di Kalimantan Barat kembali meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi, pada Jumat, 8 Juli 2022.
Hary Agung mengatakan, terhitung mulai 26 Juni hingga 7 Juli 2022, kasus corona mulai meningkat di Kalbar. Hingga saat ini kasus corona aktif di Kalbar berjumlah 25 orang, dengan positif rate berada di angka 1,37 persen.
“3 pekan yang lalu, 26 Juni, kasus barunya ada 20, dengan positif ratenya 0,70 persen. Masih di bawah 1 persen. Pekan kemarin, 3 Juli kasus barunya dalam 1 pekan ada 25 kasus, kemudian positif ratenya masih 0,79 persen. Minggu ini sampai 7 Juli positif ratenya sudah 1,37 persen,” kata Hary Agung kepada awak media.
Setelah diberitakan meningkatnya kasus corona di pulau Jawa dan Bali, diprediksikan kasus corona tersebut dapat menyebar di luar Provinsi, termasuk wilayah Kalbar.
“Jadi diperkirakan 3 minggu, termasuk minggu ini, akan ada penambahan kasus per mingguan. Ini menunjukkan ada pengaruh kasus harian di Jawa dan Bali. Kita prediksi di 4 pekan lalu, Jawa Bali ada kenaikan, biasa setelah 4 pekan ada berpengaruh pada Provinsi di luar Jawa dan Bali tadi,” paparnya.
Baca Juga
Mulai 11 Juli 2022 Lapas dan Rutan Kalbar Buka Kembali Layanan Kunjungan
Ingin Berlibur ke Malaysia Tapi Belum Vaksin, Begini Caranya
Setelah terjadinya kenaikan kasus harian di pulau Jawa Bali, Satgas Provinsi Kalbar melakukan kewaspadaan dini dengan berbagai upaya untuk menekan keterjangkitan virus corona di Kalbar.
“Sampai kemarin, 7 Juli itu, memang agak sedikit bertambah jumlah kasus hariannya. WHO itu memberikan indikator harus di bawah 5 persen positif ratenya. Kita dari 16 April sampai pekan lalu di bawah 1 persen. Tapi hari ini sudah di atas 1 persen. Meskipun masih di bawah standar WHO, tapi ini mengindikasikan bahwa dari 2 pekan terakhir dan pekan ini ada penambahan jumlah kasus harian yang harus kita waspadai dan kita tekan jangan sampai melebihi target 5 persen,” tegasnya.
Hary Agung mengatakan meningkatnya kasus corona di Kalbar ini kemungkinan juga dari aktivitas keluar masuknya masyarakat dari luar Pontianak, serta terjadi penularan antar manusia ke manusia atau transmisi lokal.
“Kalau kita lihat dari kasus yang ada, memang ada riwayat perjalanan luar tapi ada yang juga sudah ada penularan antar manusia ke manusia di wilayah kita sendiri, ini yang perlu kita waspadai. Walaupun ada pencetusnya beberapa kasus yang kita lakukan penyelidikan epidemiologi dari perjalanan luar, kita juga tracing ada penularan antar kita sendiri,” tukasnya. (Teri)