Hi!Pontianak – Usai dipanggil oleh DPRD Kota Pontianak terakit event Pesona Kulminasi, Event Organizer (EO) Sporta Indonesia, akan menjadikan masalah ini sebagai bahan evaluasi internal, pada Selasa, 27 September 2022.
Hal tersebut disampaikan Komisaris Sporta Indonesia, Ongky Lesmana. “Kita berterima kasih kepada Ketua dan anggota DPRD Kota Pontianak, karena bisa audensi dengan terkait masukan yang baik kepada kita, dan akan kita laksanakan, serta yang menjadi kekurangan akan kita perbaiki kedepannya,” kata Ongky.
Sebelumnya, EO Sporta Indonesia dikritik oleh Ketua DPRD Pontianak, Satarudin, karena dinilai mematok tarif tinggi dalam kegiatan puncak Pesona Kulminasi, yang menampilkan konser penyanyi Keisya Levronika.
Ongky menyebutkan, konser Keisya Levronika itu memang dipatok tarif, karena kegiatan malam puncak tersebut murni adalah kegiatan swasta.
“Pada konser Keisya itu, memang dikenakan tarif. Itu murni dari swasta. Tarif itu untuk artis, dan kita juga berterima kasih kepada DPRD, yang bakal menambah anggaran dari APBD, untuk acara kulminasi. Sehingga kedepannya kita akan lebih baik dan lebih profesional. Dan kita yakin, dengan adanya seperti ini, pasti kedepannya akan lebih baik,” harapnya.
Ongky juga menyebutkan, bahwa sebelumnya, pihaknya sudah melakukan presentasi kepada Kemenparekraf melalui zoom meeting dan diberikan penilaian.
“Berjalannya waktu kita juga menunggu dari APBD yang nilainya belum diketahui. Sehingga berjalannya waktu ada, atau tidaknya APBD untuk acara ini, kita menyatakan kegiatan ini kita laksanakan. Karena tujuan kita baik yaitu untuk kemajuan kota Pontianak sehingga ada hiburan,” tutur Ongky.
Kemudian, kata dia, dalam waktu lima hari sebelum kegiatan itu, pihaknya mematok tarif dalam pelaksanaan konser yang melibatkan penyanyi Keisya Levronika tersebut.
“Hanya pada pelaksanaan konser saja yang dikenakan tarif tiket. Kemudian pada event selama 5 hari itu, kita juga melibatkan 32 pelaku UMKM dari binaan IWAPI dan Pemerintah kota Pontianak yang pendirian standnya, free,” kata Ongky.
Setelah melihat rangkaian kegiatan Pesona Kulminasi yang begitu besar, dan dikenal banyak orang, pihaknya sekaligus menggelar kegiatan seperti seni budaya, hingga olahraga.
“Terkait dengan lomba, flayer yang beredar, itu bukanlah desain dari EO, kita siap mempertanggungjawabkan. Hanya saja, untuk lomba lari dan basket, ada biaya, karena dari swasta,” ungkapnya.
Setelah kejadian ini, kata dia, Sporta Indonesia akan melakukan evaluasi internal, dan dapat menjadi pembelajaran untuk EO lain atas kesalahan tersebut.
“Memang setiap gelaran ini kita terus memperbaiki kekurangan-kekurangan kita, sehingga gelaran ini dengan konsep yang berbeda lebih meriah lagi, dan tentunya kegiatan ini memiliki dampak yang positif terhadap banyak sektor maupun masyarakat. Dan dari EO di luar sana pun bisa belajar dari kesalahan kita ini sehingga semua bisa dipersiapkan,” tukasnya. (Teri)