Pontianak Today – Tahukah kamu kalau tanggal 10 Februari 2024 ditetapkan sebagai perayaan tahun baru atau Festival Musim Semi?
Dikenal dengan nama Imlek di Indonesia, festival ini diadakan untuk menandakan pergantian kalender Lunisolar dan menyambut musim semi. Menariknya, tidak hanya orang Tionghoa saja yang merayakan Festival Musim Semi, tetapi orang Korea, Vietnam, Mongolia, dan Tibet juga ikut merayakan di hari yang sama.
Selain dirayakan secara bersamaan oleh lima negara, ternyata terdapat beberapa fakta menarik lainnya tentang Festival Musim Semi yang jarang diketahui. Yuk, simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!
- Berbeda tanggal di setiap tahunnya
Kalender Cina didasarkan pada kombinasi pergerakan bulan dan matahari, di mana siklus bulan berlangsung sekitar 29,5 hari.
Untuk mengejar kalender matahari, orang Tiongkok memasukkan satu bulan tambahan setiap beberapa tahun sekali (tujuh tahun dari siklus 19 tahun). Hal ini sama dengan menambahkan satu hari ekstra pada tahun kabisat. Itu sebabnya, menurut kalender matahari, Festival Musim Semi jatuh pada tanggal yang berbeda-beda di setiap tahunnya.
- Berlangsung selama lebih dari sebulan
Berbeda dari festival lainnya, Festival Musim Semi tradisional berlangsung lebih dari sebulan, yakni sepanjang paruh kedua La Yue (bulan kedua belas) dan paruh pertama Zheng Yue (bulan pertama) tahun lunar. - Dipenuhi elemen warna merah
Festival Musim Semi adalah salah satu festival tradisional yang paling penting dan identik dengan warna merah yang dominan.
Pakaian yang sebagian besar berwarna merah biasanya dipakai saat sepanjang Tahun Baru Imlek karena warna merah dipercaya dapat mengusir roh jahat dan nasib buruk. Selain itu, orang Tionghoa biasanya memakai baju baru dari ujung kepala sampai ujung kaki untuk melambangkan awal yang baru di tahun baru.
- Dirayakan semua orang
Festival Musim Semi merupakan festival tradisional tertua dan terpenting dalam budaya Tionghoa karena menandai peristiwa yang menggembirakan bagi keluarga untuk bersatu kembali, mengucapkan selamat tinggal pada yang lama, dan menyambut hal yang baru.
Festival Musim Semi ini bukan hanya milik orang Tionghoa, tetapi juga menjadi milik dunia. Adat istiadat dan aktivitas rakyat yang berkaitan dengan Festival Musim Semi telah menyebar ke hampir 200 negara dan wilayah, menjadikannya sebagai acara budaya global yang menghadirkan pengalaman menyenangkan bagi banyak orang di seluruh dunia.