Hi!Sintang – Setelah dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19, Pekan Gawai Dayak Ke IX Kabupaten Sintang akhirnya kembali digelar. Untuk pertama kalinya Gawai Dayak tingkat kabupaten ini dilaksanakan di Rumah Betang Jerora Satu.
Gawai Dayak Tahun 2022 diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 29 hingga 31 Juli 2022. Ada 8 perlombaan yang akan dilaksanakan yakni menyumpit, lomba melukis perisai, lomba pencak silat, lomba bujang dara, lomba fashion show anak-anak, lomba pangkak gasing, lomba sape dan lomba masakan tradisional Dayak.
Baca Juga
Rangkaian Ritual Adat Pembukaan Gawai Dayak Ke-XI Kabupaten Sekadau
Mengenal Ritual Nyobeng Tradisi Suku Dayak Bidayuh
Dewan Pemuda Lintas Etnis Sintang Resmi Dibentuk
Sekda Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, bahwa Gawai Dayak merupakan wadah untuk menjalin silaturahmi masyarakat adat Dayak dan masyarakat dari berbagai etnis lainya sebagai wujud keberagaman dalam memajukan budaya nasional. Gawai Dayak merupakan sebuah kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan sudah diwariskan nenek moyang secara turun menurun.
“Kepada generasi milenial untuk menjadi generasi yang kreatif dan tetap mengenal jati diri mereka. Jangan sampai melupakan sejarah, tradisi, dan adat istiadat dari nenek moyang kita,” katanya, Sabtu, 29 Juli 2022.
Selimin, Ketua Panitia mengatakan maksud Gawai Dayak tahun ini adalah mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan sesama suku Dayak bersama suku lainnya dalam kebersamaan yang harmonis dan toleran. Sehingga tercipta kerukunan dalam masyarakat Sintang khususnya dan Kalbar umumnya.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD), Jeffray Edward menjelaskan bahwa pelaksanaan Pekan Gawai Dayak Tahun 2022 ini sudah dinantikan masyarakat Dayak Kabupaten Sintang karena sudah dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi.
“Semenjak saya menjabat sebagai Ketua DAD, Sintang sudah melaksanakan Gawai Dayak dari tahun 2017, 2018, 2019. Namun tahun 2020 sampai 2021 vakum karena pandemi, dan tahun 2022 ini kita laksanakan lagi,” terang Jeffray Edward.
Kemudian, tahun ini untuk pertama kalinya menggunakan Rumah Betang ini walaupun dengan kondisi yang sangat terbatas. “Kami berharap Pemda Sintang dapat terus menyelesaikan pembangunan fasilitas Betang yang belum dibangun, seperti penataan halaman dan pagar, serta penataan bilik dan fasilitas pendukung lainnya,” harap Jeffray.