Pontianak Today – Secara tradisional, persiapan hitung mundur Festival Musim Semi dimulai pada Festival Laba yang jatuh pada hari kedelapan bulan kedua belas dalam kalender Cina. Pada tahun 2024 ini, Festival Laba bertepatan di tanggal 18 Januari.
Festival Laba dianggap sebagai awal dari Festival Musim Semi, yang berperan mengingatkan orang-orang untuk memulai persiapan mereka. Awalnya, festival ini diadakan untuk menandai pencerahan Buddha dan kemudian berkembang menjadi festival rakyat populer.
Tiga adat istiadat utama dalam Festival Laba adalah pemujaan leluhur, makan bubur nasi laba, dan membuat bawang putih laba. Di penghujung tahun, para pekerja mendapat lebih banyak waktu luang untuk mempersiapkan pengorbanan kepada leluhur mereka.
Makan bubur laba pada festival ini merupakan tradisi yang sudah mapan karena bubur melambangkan keberuntungan, umur panjang, dan panen yang bermanfaat. Keistimewaan bubur laba biasanya dibuat dengan setidaknya delapan bahan, yang disebut juga sebagai bubur delapan harta.
Bahan buburnya sendiri terdiri dari beras ketan, kacang merah, millet, sorgum cina, kacang polong, biji teratai kering, dan beberapa bahan lain seperti kurma kering atau daging kastanye.
Terdapat beberapa legenda yang mengatakan tentang asal muasal makan bubur saat Festival Laba. Ada yang menyatakan hal tersebut berasal dari agama Buddha, ada yang mengatakan bubur yang terbuat dari kacang merah ini dapat mengusir kejahatan terhadap anak-anak, dan ada pula yang mengatakan bubur tersebut untuk mengenang pasangan miskin.