Hi!Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjadi narasumber pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Main Hall Solo Techno, Surakarta, Rabu (12/10/2022). Dalam paparannya, dirinya menjelaskan tentang progress serta implementasi Smart City di Kota Pontianak.
Salah satu di antaranya adalah penggunaan sistem aplikasi pada berbagai jenis layanan, mulai dari pembayaran pajak, daftar antri pembuatan KTP dan Rawat Jalan di Rumah Sakit, serta penerimaan aduan masyarakat di aplikasi Jepin dan lainnya. Lebih dari itu pula, dikatakan Edi, Smart City memiliki masterplan yang luas, sehingga tidak hanya melibatkan IT, namun juga integrasi seluruh sektor, mulai dari aparatur hingga masyarakat.
“Esensi smart city adalah keterpaduan, efisiensi dan efektivitas kinerja. Hasil yang didapat optimal dan masyarakat puas. Selain itu juga mereka teredukasi dengan adanya dunia digital seperti sekarang ini,” terangnya.
Disampaikan Edi, pihaknya telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pontianak Smart City. Dengan demikian, payung hukum pelaksanaan kian jelas, sehingga pelaksanaannya turut dirasakan masyarakat. Sebelum Perda tersebut ada, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berpedoman pada Peraturan Walikota (Perwa) No 25 Tahun 2019 tentang Master Plan Pontianak Smart City, Perwa No 20 Tahun 2020 tentang Rencana Induk SPBE dan Perwa No 47 Tahun 2021 tentan Penyelenggaraan SPBE di lingkungan Pemkot Pontianak.
“Dengan adanya Perda tersebut, pedoman kita untuk menyelenggarakan Smart City semakin kuat,” ungkapnya.
Nantinya juga, jika pembangunan Mal Pelayanan Publik rampung, masyarakat tidak perlu repot mengurus keperluan administrasi. Edi menuturkan, semuanya akan terpadu dengan MPP yang direncanakan selesai tahun depan.
“Urusan surat menyurat, akta tanah, KTP, SIM, STNK, serta keperluan administrasi lainnya, dapat dengan mudah diakses melalui MPP,” ucap dia.
Terdapat enam dimensi Smart City yang dituangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Keenam dimensi itu adalah Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Dari semua dimensi itu, Edi mengatakan telah melaksanakannya dengan inovasi dari setiap program.
“Smart Governance ada Aplikasi Jepin, Hadir, Pelayanan Publik Disdukcapil, Antri Rumah Sakit dan lain-lain. Smart Branding dengan Kampung Wisata Caping, Smart Economy kami telah meminta semua pemilik usaha untuk menggunakan QRIS saat pembayaran, Smart Living kami memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH), Smart Society ada Pontianak Bekabar, Smart Environment dengan pengembangan maggot dan mengurangi sampah dari rumah tangga. Serta masih banyak lagi dari masing-masing dimensi,” ujarnya.
Sederet prestasi yang ditoreh Pemkot Pontianak juga disampaikan Edi pada kesempatan itu. Banyaknya penghargaan dari tiap bidang, seperti BKN Awards, TPID terbaik se-Kalimantan, WTP yang diraih sebelas kali berturut-turut hingga prestasi lainnya.
“Harapannya semoga bisa menjadi motivasi untuk terus tumbuh menjadi Kota Pontianak yang, seperti visi dan misinya, Kota yang berwawasan lingkungan, cerdas dan bermartabat,” pungkasnya