Hi!Mempawah – Al Qori Ramadhan, anak pertama pasangan Mulyadi dan Sarkiah, warga Desa Sungai Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, memiliki benjolan di kepalanya.
Benjolan di kepala bayi yang berusia 14 bulan itu sudah ada sejak lahir. Seiring berjalannya waktu, ukuran benjolan tersebut semakin mengecil.
Saat dirawat di rumah sakit, Qori sempat divonis hanya mampu bertahan hidup selama 3 hari.
“Lahirannya di RS Roebini Mempawah. Kemudian juga sempat dirujuk ke RS Soedarso Pontianak. Jadi pada saat itu Qori divonis hanya bisa bertahan hidup selama 3 hari,” ungkap Mulyadi, Kamis, 21 Juli 2022.
“Disampaikan kepada saya, kasus seperti ini kebanyakan biasanya umurnya 3 hari sampai 1 minggu. Kalaupun lebih dari itu, ya Alhamdulillah. Namun saya optimis dan yakin, anak saya tetap bisa sehat, sembuh dan bertahan hidup,” tambahnya.
Qori juga sempat akan menjalani operasi. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan dibawa pulang ke rumah.
“Waktu di Soedarso, pada saat mau dioperasi keputusannya sulit. Karena jika di pasang batok pengganti, harus diganti juga dalam kurun waktu tertentu,” ujar Mulyadi.
Setelah dibawa pulang ke rumah, hingga saat ini Mulyadi setiap minggunya membawa Qori ke RS Roebini Mempawah untuk check up.
“Setiap Minggu selalu check up di RS Roebini. Kemudian juga ada minum obat. Karena sewaktu waktu Qori biasa mengalami kejang kejang, dikarenakan benjolan di kepalanya,” katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada saat pertama kali melihat anaknya lahir, perasaan Mulyadi campur aduk. Namun Mulyadi tidak pernah merasa menyesal, dan justru bersyukur dengan hadirnya Qori.
“Campur aduk perasaan saya, antara sedih dan suka. Sempat terpikir kenapa anak baru lahir diberikan cobaan seperti ini. Kalau merasa menyesal tidak pernah, malah saya bersyukur,” pungkasnya. (Zain)