Tuesday, December 10, 2024
spot_img

Balitbang Kalbar Beri Penghargaan Inovasi Daerah, Bappeda KKR Raih Peringkat 1

Hi!Pontianak – Lahirkan inovasi baru, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat memberikan Penghargaan Kalbar Innovation Award (Kalbaria) tahun 2022, kepada perangkat daerah yang telah menciptakan inovasi daerah.

Kepala Ba­litbang Kalbar, Herkulana Mekarryani, mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan amanah dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah dan amanah Peraturan Gubernur Nomor 211 tahun 2021 tentang penyelenggaran inovasi daerah, salah satunya adalah melakukan inovasi daerah dalam rangka menumbuhkembangkan inovasi di kalangan umum, tata kelola pemerintahan, maupun pelayanan publik.

“Kita, Balitbang, ingin setiap perangkat daerah melahirkan inovasi sesuai arahan Gubernur. Satu perangkat daerah, minimal satu inovasi setiap tahun. Dengan adanya inovasi, kita akan meningkatkan daya saing daerah,” jelasnya, Senin, 24 Oktober 2022.

Ia mengatakan, ada beberapa jenis indikator dalam penilaian inovasi, salah satunya adalah mengenai tingkat kematangan masing-masing inovasi.

“Inovasi itu ada manfaatnya untuk masyarakat dan untuk user itu sendiri, tingkat kematangan disertai evidence. Kemudian kalau dia Kabupaten Kota salah satu alat bukti ada regulasi dari Bupati atau Wali Kota. Misalnya Kepung Bakol itu sudah ada Peraturan Bupati dan digunakan bisa digunakan pihak lain seperti Pemprov, Akademisi, Mahasiswa, masyarakat yang membutuhkan data tersebut,” terangnya.

Dari hasil inventarisasi dan identifikasi yang telah dilakukan, Kalbar diakui kalah dengan provinsi lain dalam kuntitas inovasi daerah, namun beberapa inovasi di Kalbar menempati Top Inovasi seperti RSUD Seodarso, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Provinsi Kalbar dengan Bang Elis, Dinas Pariwisata dengan Mba Kepo.

“Kita ingin lebih ditingkatkan. Kita ingin ada jiwa muda yang memiliki kreativitas dan inovasi, maka dari itu kami dari Balitbang akan mengadakan pelatihan pelopor inovasi daerah bagi perangkat daerah di Provinsi maupun Kabupaten Kota. Nanti akan bekerja sama dengan kementerian dalam negeri dan USAID,” ucapnya.

Adapun pemenang penghargaan dalam Kalbaria pada kategori Inovasi Daerah Kabupaten Kota adalah peringkat pertama diraih oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kubu Raya, dengan inovasi Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol.

Peringkat kedua, diraih oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau, dengan inovasi SIDOMPU (Sistem Informasi Data Orang Miskin Terpadu).

Peringkat ketiga diraih Dinas Perhubungan Kota Singkawang, dengan inovasi Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU-e).

Lalu, pada peringkat keempat diraih Badan Keuangan Daerah Kota Pontianak, dengan inovasi Hotline Cepat Tanggap Pajak Daerah “Kring Pengawasan”.

Peringkat kelima diraih oleh Puskesmas Bonti (Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau), dengan inovasi REBUNG (Rembuk Bersama Untuk Cegah Stunting).

Lalu, pada kategori Provinsi, peringkat pertama diraih Dinas Perkebunan dan Peternakan, dengan inovasi Aplikasi MANE LAWAN (Manajemen Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan) .

Peringkat kedua, diraih Klinik Utama Sungai Bangkong, melalui inovasi Layanan Informasi Publik Melalui Media Sosial/Like Medsos.

Peringkat ketiga diraih oleh UPT PTPH (Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan inovasi Informasi Kegiatan Perlindungan Tanaman Berbasis Spasial Sederhana.

Peringkat keempat diraih oleh Dinas Komunikasi dan Informatika, dengan inovasi E-Activity.

Peringkat kelima diraih Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan inovasi Galeri Hasil Hutan.

Sementara itu, untuk kategori umum peringkat pertama diraih oleh Bambang Iswanto, dengan Inovasi Insanak (Internet Pedesaan Akpmodatif).

Peringkat dua, diraih oleh Heru Chandra, dengan inovasi Kalkulator Penyusunan Formula Nutrisi Hidroponik.

Peringkat ketiga diraih oleh Elita, dengan inovasi Hidroponik Fodder Pakan Alternatif Ternak Modern.

Peringkat keempat diraih Rhendivan Pasaribu, dengan inovasi Pelita Masinta (Pelayanan Literasi Taman Baca Masyarakat Insan Cita).

Dan Peringkat kelima diraih oleh Islam Al Amin dan Armida Yanti, dengan inovasi Budidaya Pembesaran Lobster Air Tawar Sistem Vertikultur dengan Pakan Hight Protein.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular