Pontianak Today – Salat tarawih merupakan amalan ibadah yang selalu dilaksanakan di malam bulan suci Ramadan. Salat tarawih ini hanya dilaksanakan di bulan Ramadan sehingga menjadikannya istimewa karena hanya terjadi setahun sekali.
Ibadah ini dilaksanakan setelah salat Isya’ dan sebelum salat witir. Hukum dalam melaksanakan salat tarawih adalah sunnah bagi kaum laki-laki dan perempuan, yang mana sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena keutamaannya sebagaimana tertuang dalam hadis berikut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Dari Abi Hurairah radliyallahu ‘anh Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah (salat tarawih) di bulan Ramadan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” (HR Muslim)
Hukum berjamaah salat tarawih adalah sunnah kifâyah. Karenanya, salat tarawih juga bisa dilakukan sendiri. Meski dihukumi sunnah muakkad, salat tarawih memiliki keutamaan yang amat besar mengingat amal ibadah ini tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW selama masa hidupnya dan diteruskan oleh para sahabat dan umat Muslim.
Berikut adalah tata cara melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadan.
Membaca niat salat tarawih
Sebagai imam:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Bacaan latin: “Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta’ala.”
Sebagai makmum:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: “Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’ala.”
Niat salat tarawih secara infirad atau sendiri:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: “Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.”
Rakaat Pertama
1. Takbiratul ihram dan membaca niat di dalam hati pada saat ini.
2. Membaca surat Al-Fatihah.
3. Membaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami.
4. Rukuk dengan tumakninah (tenang sejenak selama pembacaan 1 kali tasbih).
5. Membaca tasbih rukuk 1 kali.
6. Iktidal dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).
7. Membaca doa iktidal.
8. Sujud pertama dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).
9. Membaca tasbih sujud 1 kali.
10. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).
11. Membaca doa duduk di antara dua sujud.
12. Sujud kedua dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).
13. Membaca tasbih sujud 1 kali.
14. Duduk istirahat sejenak (selama pembacaan 1 kali tasbih atau subhanallah) sebelum bangun.
15. Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua.
Rakaat Kedua
Lakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama, mulai dari poin 2 hingga 13. Kemudian lakukan duduk tasyahud (tawaruk atau duduk di atas pantat kiri dengan memasukkan kaki kiri ke kanan).
Selanjutnya, membaca tasyahud atau kalimat syahadat. Lalu, membaca sholawat Nabi, membaca salam pertama sambil menoleh ke kanan dan membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri. Setelah dua rakaat selesai, ulangi lagi langkah-langkah tersebut sampai 8 rakaat atau 20 rakaat tergantung kemampuan pilihan rakaat.