Monday, December 2, 2024
spot_img

2 Narapidana di Pontianak Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Kalbar

Hi!Pontianak – Dua orang pria diamankan petugas Pos Interdiksi BNN dan petugas Bea Cukai di Entikong, karena menyelundupkan narkotika jenis sabu melalui jalur tikus, di Desa Segumon, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada Rabu, 1 Juni 2022.

Kedua tersangka tersebut berinisial SU dan TA. Mereka mengaku mendapatkan pesanan narkotika tersebut dari dua orang Warga Binaan Lapas (WBP) Kelas IIA Pontianak, yakni RO dan BU.

Kepala BNN Kalbar, Brigjen Pol Budi Wibowo, mengatakan, tersangka SU diketahui disuruh oleh RO (WBP), untuk mengambil narkotika jenis sabu di Patok Nol, daerah Perbatasan Indonesia dengan Malaysia, dari seorang laki-laki yang diketahuinya bernama Ayoi, warga Malaysia.

2 Narapidana di Pontianak Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Kalbar  (1)
Para tersangka narkoba yang ditangkap di perbatasan diamankan di BNN Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak

“SU dijanjikan upah sebesar Rp 4 juta yang belum diterimanya, dan ditambah uang Rp 400 ribu untuk uang jalan yang sudah diterimanya dengan cara ditransfer,” kata Budi, Kamis, 23 Juni 2022.

Sedangkan tersangka TA diketahui disuruh oleh WBP berinisial BU, untuk menerima sabu dan dijanjikan sebesar Rp 6,5 juta, yang belum diterimanya. BU menyuruh TA untuk membawa sabu ini menuju Kota Pontianak tepatnya ke dalam Kampung Beting.

Total barang bukti yang diduga jenis sabu tersebut sebanyak 486 gram. Tim BNNP Kalbar menuju Lapas Kelas II A Pontianak untuk berkoordinasi dengan petugas Lapas untuk segera mengamankan RO dan BU.

2 Narapidana di Pontianak Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Kalbar  (2)
Pemusnahan narkoba yang diselundupkan dari Malaysia. Foto: Teri/Hi!pontianak

“Terkait dengan pemesanan di Lapas, sebagian posisi demand ada di Lapas karena para pengguna yang memenuhi untuk penegakan hukum kemudian dia harus menjalani hukuman itu beradanya di Lapas, sedangkan dia adalah pecandu yang belum mengikuti rehabilitasi,” ungkap Budi.

Beberapa waktu lalu pihaknya juga melaksanakan apel bersama petugas Lapas, melaksanakan tes urine serta melakukan razia di dalam sel.

“Kita langsung laksanakan tes urine kemudian kita juga melakukan razia di dalam sel bersama-sama Ditjen Lapas ini, menunjukan bahwa Ditjen Lapas juga berkomitmen untuk bisa mendukung program P4GN,” tukasnya. (Teri)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular